BANDUNG, INILAHNEWS - Gaung untuk menjaga eksistensi kebaya terus digalakkan oleh berbagai elemen masyarakat. Kali ini, Ribuan perempuan menggelar pameran Kebaya di Kebun Binatang Bandung, Senin, 8 Agustus 2022.
Tak hanya menjaga eksistensi, kegiatan bertajuk 'Bandung Lautan Kebaya' itu juga dilakukan untuk mendukung kebaya terdaftar sebagai warisan tak benda UNESCO.
"Kita ini dalam rangka menyambut 17 Agustus dan tentunya mendukung Kebaya Goes To Unesco," kaya Ketua Panitia Perempuan Berkebaya 'Bandung Lautan Kebaya', Ratu Rini Ariani di Kebun Binatang Bandung, Jl. Tamansari, Kota Bandung, Senin, 8 Agustus 2022.
Ratu mengungkapkan, antusias kegiatan sangat tinggi. Bahkan ada peserta dari Lampung dab Kalimantan yang kehadirannya terpaksa dibatalkan karena membludaknya pendaftar peserta acara.
Setidaknya, ada 1400 perempuan yang berpartisipasi dalam kegiatan bertajuk Bandung Lautan Kebaya tersebut.
"Antusias di luar dugaan, ada 1400 sampai 1500 peserta, bahkan ada yang dari Lampung dan Kalimantan terpaksa Saya Cut," ungkapnya.
Ratu menambahkan, kesan 'kolot' pakaian kebaya saat ini sudah tak relevan. Pasalnya, model kebaya telah banyak dan bertranformasi dan lebih modern.
"Tujuannya, melestarikan pakaian kebaya, itu penting, anak-anak sekarang kadang kadang malu berkebaya, Saya dan ibu-ibu mencontohkan dulu, kebaya tidak seperti dahulu, banyak kebaya modern," tandasnya.

Di lokasi yang sama, perwakilan Komunitas Ikatan Perempuan Kreatif (IPK) Heriyanti (51) mengaku khawatir dengan eksistensi kebaya. Apalagi, di era globalisasi, eksistensi Kebaya di nilai terus tergerus oleh tren dari Barat.
"Berkebaya ini ke depannya seperti apa kalau tidak dijaga, seiring dengan era globalisasi belum tentu generasi mendatang berkebaya, karena tergerus oleh modernisasi," ucap Heriyanti.
Heriyanti secara tegas bahwa setiap warga Indonesia berkewajiban untuk menjaga eksistensi pakaian Kebaya.
"Penting sekali, karena budaya Jabar itu identik dengan budaya," tegasnya.
Apalagi, lanjut Heriyanti, kebaya sudah melekat dengan wanita atau Mojang Priangan. Dengan berkebaya, jati diri Mojang Priangan yang dikenal luwes akan terus terjaga dengan baik.