BANDUNG - Keberadaan jaringan kabel di Kota Bandung semakin hari semakin semrawut. Bentangan jaringan kabel tampak tumpang tindih dan merusak estetika.
Seorang peneliti sekaligus praktisi tata ruang, Deny Zaelani menilai, Pemerintah Kota Bandung telah gagal memanfaatkan tata ruang sebagaimana mestinya.
Padahal, kata dia, Kota Bandung memiliki banyak pakar tata ruang yang bisa diajak untuk berkolaborasi.
Baca Juga: Dekat Petani, Inilah Alasan Petani Rempah Pacitan Dukung Prabowo di Pilpres 2024
“Semua itu kembali kepada niatan pimipinannya (Wali Kota-red). Tata ruang ini artinya setiap ruang yang ada harus ditata, bukan malah dibiarkan berjalan apa adanya,” ungkap Deny kepada wartawan, Senin (5/12/2022).
Menurutnya, di dalam tata ruang itu ada berbagai disiplin ilmu, dan Kota Bandung memiliki segalanya. Namun yang diherankan Deny semakin ke sini tata ruang di Kota Bandung semakin tidak beraturan.
“Coba lihat, kabel-kabel semrawut dan mengganggu keamanan dan kenyamanan di jalan. Seharusnya kan pemerintah Kota Bandung memfasilitasi atau dengan kata lain menyediakan tempat (ducting) bagi kabel-kabel tersebut supaya aman dan tidak merusak pemandangan. Dan ini bagian dari tata ruang,” jelasnya.
Baca Juga: Jabar Saber Hoaks Lawan Puluhan Hoaks Gempa Cianjur
“Ketika jaringan kabel itu terputus akan berimbas pada perbankan, telekomunikasi maupun yang lainnya dan ujung-ujungnya berpengaruh pada roda ekonomi,“ imbuhnya.
Bukan hanya itu, Deny pun menyoroti pedestrian (trotoar) di Kota Bandung yang kini banyak yang beralih fungsi menjadi lahan untuk berjualan pedagang kaki lima (PKL).
Artikel Terkait
Bantuan Kepda Korban Gempa Cianjur Terus Mengalir, Ridwan Kamil: Terima Kasih
Jabar Saber Hoaks Lawan Puluhan Hoaks Gempa Cianjur
Dekat Petani, Inilah Alasan Petani Rempah Pacitan Dukung Prabowo di Pilpres 2024