WASHINGTON DC- Presiden AS Donald Trump mendapat kritikan dari sejumlah pemimpin dunia. Karena Trump berusaha keluar dari Badan Kesehatan Dunia ( WHO) di tengah pandemi virus corona. Uni Eropa menyerukan supaya dia mempertimbangkan ulang. Sementara Jerman menyebut tindakannya mengecewakan karena memundurkan upaya kesehatan global. Sementara Ketua Komite Kesehatan Senat AS, Lamar Alexander, menyebut waktunya tak tepat untuk keluar.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, dan diplomat top Uni Eropa, Josep Borrell, dalam pernyataannya menyerukan agar dunia bekerja sama.
"Segala aksi yang melemahkan kooperasi internasional harus dihindari. Kami harap AS mempertimbangkannya lagi," jelas keduanya. Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn, menuturkan bahwa kebijakan Trump membuatnya kecewa. Meski, dia mengakui WHO harus "mereformasi dirinya".
"Uni Eropa kini harus mengambil alih kepemimpinan dan menggelontarkan lebih secara finansial," kata dia dikutip BBC Sabtu 930/5/2020).
Kemudian Lamar Alexander berujar, tindakan presiden ke-45 AS itu bisa berdampak pada upaya menemukan vaksin virus corona. Anders Nordstrom, mantan acting Direktur Jenderal WHO, menyatakan dia begitu "khawatir" langkah ini bakal meningkatkan tensi politik.
Sementara mantan bakal calon presiden, Elizabeth Warren, berkicau keputusan suami Melania itu tidak hanya membuat sekutu AS teralienasi. Warren juga menerangkan keputusan tersebut bisa melemahkan kepemimpinan global, dan mengancam kesehatan publik Negeri "Uncle Sam" sendiri.
Apa dasar keputusan Trump keluar dari WHO? Dalam jumpa pers di Gedung Putih, dia menjelaskan organisasi kesehatan itu gagal memenuhi permintaannya untuk melakukan reformasi. Karena itu, taipan real estate tersebut menyatakan dana yang harusnya diperuntukkan bagi WHO bakal dialihkan ke sektor kesehatan lain.
Karena itu, taipan real estate tersebut menyatakan dana yang harusnya diperuntukkan bagi WHO bakal dialihkan ke sektor kesehatan lain. Tak disebutkan kapan Washington bakal segera keluar. Sesuai perjanjian 1948, AS harus mengajukan pemberitahuan selama satu tahun sebelum benar-benar mundur. Dia menuding China sudah berusaha menyembunyikan fakta soal virus corona,yang pertama terdeteksi di Wuhan pada akhir Desember 2019.
Sang presiden menuding Beijing mengendalikan WHO, dan menekan lembaga itu agar "menyebarkan kesesatan kepada dunia" soal wabah, tanpa mengelaborasinya. "Dunia kini menderita karena kesalahan yang dibuat oleh pemerintah China," jelasnya.
AS kini adalah negara yang paling parah terdampak di dunia. Selain mencatatkan angka penularan hingga 1,8 juta, otoritas kesehatan setempat juga menyatakan lebih dari 105.000 orang meninggal karena corona