SURABAYA, INILAHNEWS- Peran keberadaan BUMD perbankan di Jawa Timur yaitu Bank Jatim dan Bank UMKM (BPR) diharapkan mampu memberikan suntikan modal bagi pelaku UMKM agar perekonomian tetap berjalan. Terlebih untuk menghindari adanya bank titil yang masih marak di pelosok desa.
Anggota komisi C DPRD Jawa Timur Mohammad Rosyidi mengatakan kehadiran BPR Jatim bagi UMKM diluar sektor pertanian yang selama ini menjadi andalan, sangat dibutuhkan terutama dari sektor perdagangan.
" Pada saat saat tertentu naluri pedagang akan tumbuh ada peluang yang mereka tempuh untuk adanya kesempatan barang dagangan yang mungkin bisa menguntungkan. Maka saat tidak punya modal melakukan berbagai cara untuk dapat modal,"jelas politisi Demokrat ini, Rabu 22 Maret 2024
oleh karena dihadapan mereka adalah bank titil berkedok koperasi, lanjut Rosyidi, mau tidak mau menempuh hal tersebut dengan resiko mengembalikan dengan bunga cukup tinggi. " Pedagang sangat berharap kehadiran BPR Jatim yang pendiriannya untuk membantu pelaku UMKM di pasar-pasar itu dengan mendapatkan pinjaman yang rasional,"lanjutnya.
BPR Jatim, sambung Rosyidi, hendaknya pengoperasiannya harus maksimal untuk membantu pelaku UMKM di Jatim."Peran Bank Jatim juga ikut serta membantu pelaku UMKM dengan cara dapat berperan dengan memberikan pinjaman linkage murah kepada Bank BPR Jatim"jelasnya.Baca Juga: Tambah Pundi Pemasukan PAD Jatim, Saatnya Koneksitas Pariwisata Dan Kesehatan Disambung
Disamping itu, lanjut Rosyidi, kehadiran bank titil dan sejenisnya semakin merajalela karena masih dibutuhkan." Belum ada penggantinya untuk pemenuhan kebutuhan mendesak bagi pedagang. Namun demikian, apabila BPR Jatim turun ke pasar-pasar dan pedagang bisa tercover oleh BPR, tentunya akan beralih ke BPR daripada ke bank titil,"jelasnya.
Perlunya sinergitas antara Bank Jatim dan BPR, sambung Rosyidi, dapat meringankan beban masyarakat terutama pelaku UMKM dan membebaskan dari kesulitan modal dan jeratan rentenir atau bank titil." Kehidupan masyarakat makin membaik dan perekonomian bisa bangkit dan Jatim makin jaya,"jelasnya.
Sedangkan wujud sinergi antara BPR Jatim dan Bank Jatim, kata Rosyidi, berbagi peran dimana UMKM di pasar-pasar atau pedagang kecil diurus BPR Jatim. " Sedangkan bank Jatim mengurusi kredit besar sehingga tidak akan ada tumpang tindih perebutan konsumen terutama para pelaku UMKM. Petugas bisa dapat arahan masing-masing pimpinannya dalam membantu pelaku UMKM di Jatim."tandasnya. *(wan)