SURABAYA, INILAHNEWS- Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mewakili Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggelar Misi Dagang dan Investasi antara Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Kalimantan Utara, di Tarakan Plaza Hotel, Kota Tarakan, Kalimantan Utara, Selasa (20/3/2023) .
Misi Dagang dan Investasi ke-3 di tahun 2023 yang digelar Pemprov Jatim ini ditujukan untuk meningkatkan koneksitas antara para pelaku usaha dari Jatim dengan para mitra di Kaltara dalam memperluas potensi produk industri, perdagangan, ekonomi kreatif, agribisnis, dan peluang investasi lainnya secara terintegrasi.
Dalam sambutannya, Wagub Emil menyampaikan, saat ini perekonomian global tengah berada di dalam ketidak pastian. Beberapa bank besar di Amerika Serikat bahkan ambruk karenanya. Salah satunya Silicon Valley. Bank pemasok modal start up terbesar di Amerika Serikat itu bahkan ambruk dalam waktu singkat. Begitu pula Bank Credit Suisse.
"Kemudian nilai ekspor Indonesia juga turun secara month to month. Untuk itu kita harus kokoh di dalam. Inilah saatnya Indonesia sebagai negara yang besar, harus solid dalam membangun jejaring ekonomi domestik," ujarnya.
Salah satu upaya penguatan jejaring ekonomi domestik ini dilakukan melalui misi dagang dan investasi ini. Hasilnya, tercatat mencapai Rp 279,332 milyar komitmen transaksi final telah ditandatangani oleh pelaku usaha antara Jatim dan Kaltara. Dari total nilai transaksi tersebut, penjualan Jatim ke Kaltara mencapai Rp 206,297 milyar, sebaliknya pembelian Jatim dari Kaltara mencapai Rp 73,034 milyar.Baca Juga: Tertinggi, Indeks Kesalehan Sosial Jawa Timur 2022 Tembus Angka 72,03
"Sampai saat ini tercatat Komoditas yang ditransaksikan beragam. Ada komoditas peternakan seperti ayam, ada juga logistiknya, kemudian rokok, lalu rumput laut, dan ada cangkang sawit. Rumput laut dan cangkang sawit itu kita beli dari sini," ujarnya.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) total nilai transaksi yang terjadi antara Jatim dan Kaltara sebelumnya mencapai Rp 1,78 triliun. Dari nilai transaksi tersebut, penjualan Jatim ke Kaltara tercatat sebesar Rp 1,68 triliun, sementara penjualan Kaltara ke Jatim sebesar Rp 96,69 milyar. Sehingga Jatim surplus sebesar Rp 1,59 triliun.
Komoditas dari Jawa Timur ke Kalimantan Utara didominasi oleh Sepeda Motor, Alat Transportasi Umum, Telepon Seluler, Air Minum Dalam Kemasan, Cerutu, Bahan Kimia, Beras, Minuman Kalori, Saus, Bumbu, Tepung, Sabun, dan Parfum. Sementara komoditas yang didapatkan oleh Jawa Timur dari Kalimantan Utara meliputi minyak kelapa sawit mentah, udang beku, kayu, dan ikan beku. *(wan)